Profil

Senin, 22 Juli 2013

84 Imigran Ditangkap Pantai Selatan Garut



Sebanyak 84 imigran gelap asal Timur Tengah diamankan Polres Garut saat hendak berlayar menyeberang ke Australia dari pantai selatan Garut, Sabtu (20/7). Dari total 84 pencari suaka ini, 75 orang di antaranya laki-laki, 1 anak-anak, dan 8 lainnya perempuan. Kebanyakan pencari suaka ini mengaku berasal dari Iran dan Irak.
Mereka hanya bisa berbicara Bahasa Persia dan hanya sedikit yang dapat berbicara Bahasa Arab. Bahkan, para pencari suaka ke Australia ini kurang fasih berbicara Bahasa Inggris.
Kapolres Garut, AKBP Umar Surya Fana, mengatakan mereka ditangkap saat diangkut menggunakan tiga buah truk di Ciawi, kawasan perbatasan Kecamatan Pameungpeuk dan Cibalong, sekitar pukul 03.00. Mereka berencana menyeberang ke Pulau Christmas, Australia.
“Mereka tidak mau pakai Bahasa Indonesia. Kalau dari fisik, mereka dari Timur Tengah, cuma tidak tahu apakah dari Afghanistan, Iran, atau Palestina,” kata Kapolres saat ditemui di Mapolres Garut, Sabtu (20/7)
Menurutnya, para pencari suaka yang tidak memiliki dokumen keimigrasian lengkap ini langsung dibawa ke Mapolres Garut dan diamankan di Aula Mapolres Garut. Di aula yang tengah direnovasi ini, para imigran tidur beralaskan kardus di lantai. Beberapa di antaranya bahkan mencoba untuk melarikan diri.
Kapolres mengatakan, masih mencari tekong atau calo yang menjual jasa untuk menyeberangkan mereka ke Australia menggunakan perahu nelayan. Tekong ini akan ditangkap karena melakukan tindak pidana. Tiga truk pengangkut ini pun diamankan di Mapolres Garut sebagai barang bukti.
Menurut Umar, para imigran ini akan ditangani oleh Kantor Imigrasi dan organisasi penanganan imigrasi. Keberadaan para imigran di Mapolres ini, hanya untuk transit sebelum ditangani Kantor Imigrasi. sumber: Tribun Jabar